Beranda | Artikel
Guruku, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Minggu, 1 Januari 2017

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Saya awali cerita dulu ya,

Kejadian sekitar tahun 2004. Ketika itu saya naik bis, jurusan Ngawi – Bojonegoro. Di depan saya ada beberapa lelaki berbadan atletis. Seingat saya sekitar 3 orang. Anehnya, ketika kondektur menarik karcis, ketiga orang ini gak ada yang bayar. Kondektur hanya bisa main kerlingan mata dengan kawannya. Saya merasa penasaran, saya perhatikan siapa 3 orang ini. Ternyata mereka anggota TNI.

Dia mendapat fasilitas duduk, padahal ada penumpang lain yang bayar, hanya berdiri. Saya anggap, ini oknum.

Di bus, Jogja – Surabaya, saya sering melihat pengumuman, anggota TNI/Polri tetap wajib bayar dan mendapat diskon 30% jika memakai seragam dinas…

Saya tidak tahu, apa alasan pemilik PO menempelkan stiker pengumuman semacam ini…

Waktu di bandara, anggota bisa masuk hanya untuk menjemput kawannya, sampai ke tempat akhir penumpang turun, sekalipun dia tidak sedang bertugas mengamankan bandara.

Di beberapa tempat layanan umum, mereka didahulukan, sementara masyarakat lainnya harus tetap mengantri…

Subhanallah… saya berfikir, apa jasa mereka bagi masyarakat, sehingga mereka begitu dihormati dan dihargai.

Kalaupun mereka memberikan layanan ke masyarakat, itu bagian dari tuntutan profesi mereka sebagai anggota. Dan mereka digaji negara dengan profesi itu…

Sisi lain dari kehidupan…

Sekitar setahun yang lalu, saya mendengar kabar guru TPA saya dikeluarkan dari tempat dia mengajar… Orangnya sudah cukup berumur, usia beliau kurang lebih 50 th.

Dulu waktu usia TK hingga SD kelas 2, saya ngaji di musolah dekat rumah. Kami pake turutan. Metode belajar al-Quran klasik yang tidak mengajarkan teori panjang pendek bacaan. Singkat cerita, hingga juz Amma, bacaan al-Quran saya blepotan… gak tahu panjang, gak tahu pendek…

Hingga dibukalah program TPA di kampung saya. Saya ikut dan ketika itu, saya kelas 3 MI (SD). Di situlah saya belajar dg panduan Iqra’. Saya mengenal panjang-pendeknya bacaan, latihan mengucapkan makhraj huruf, dan hukum-hukum tajwid  yang lain. Di sinilah, saya mulai belajar membaca al-Quran dengan benar…

Saya sangat yakin, waktu itu guru-guru saya mengajar dengan bayaran seikhlasnya. Karena SPP bulanan saya pada itu hanya sekitar Rp 300;. Diantara mereka ada yang petani, penjahit, tukang becak. Saya layak merasa sedih ketika ada diantara mereka yang harus dikeluarkan dari lembaga pendidikan itu. Terlepas dari semua latar belakangnya…

Subhanallah… mereka yang berjasa, namun tidak pernah mendapat penghargaan dari siapapun…

Guru TPA, guru TK, guru SD, mengajarkan  putra-putri kita bagaimana menjadi manusia yang beradab, tapi di masyarakat, mereka dianggap manusia sampingan…

Intinya, di negara kita ada 2 manusia ekstrim…

Mereka yang dihormati, namun tanpa jasa…

Mereka yang berjasa, namun tanpa penghormatan…

Berbahagialah anda wahai para guru…,

Para pahlawanku tanpa tanda jasa…

Anda tidak pernah muncul di TV…  Rodja maupun yufid, apalagi wesal…

Jasa anda tidak direkam media…

Barangkali anda salah satu ahli surga yang doanya mustajab…

Dari Haritsah bin Wahb al-Khuza’i radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُتَكَبِّرٍ

Aku sampaikan kepada kalian tentang penduduk surga, merekalah orang lemah, dianggap lemah, andai mereka bersumpah atas nama Allah untuk menyabut sesuatu, tentu Allah akan mengabulkannya.

Dan aku sampaikan kepada kalian penduduk neraka. Merekalah orang yang keras, rakus, dan sombong. (HR. Bukhari 4918, Turmudzi 2809 dan yang lainnya)

Dalam hadis lain dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ أَشْعَثَ مَدْفُوعٍ بِالأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ

Betapa banyak orang yang penampilannya acak-acakan, ditolak setiap kali minta izin, tapi jika orang ini bersumpah atas nama Allah untuk menyebut sesuatu, Allah akan mengabulkannya. (HR. Muslim 6848)

Mereka tidak diperhatikan penduduk bumi… tapi mereka dibela penghuni langit…

Kita berutang jasa kepada mereka…

Allahu a’lam.

PengusahaMuslim.com

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK

Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/5711-guruku-pahlawan-tanpa-tanda-jasa.html